Indonesia Larang Pertemuan Besar pada Malam Natal dan Tahun Baru di Tengah Meningkatnya Infeksi Covid-19

JAKARTA – Dalam upaya mengatasi meningkatnya tingkat infeksi baru Covid-19 dan dengan keterisian tempat tidur rumah sakit yang hampir mencapai kapasitasnya, Indonesia akan melarang pertemuan besar selama Natal dan Malam Tahun Baru.

“Suka atau tidak, tidak ada kerumunan besar yang diizinkan. Saya minta kepada semua gubernur provinsi, tolong, pastikan tidak ada keramaian di malam tahun baru,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Selasa (15 Desember) malam.

Dalam rekaman pertemuan virtual yang dibagikan oleh kantor pers Luhut dengan media, menteri, yang juga pembantu dekat Presiden Joko Widodo, mengatakan: “Natal di gereja dapat dibatasi, katakanlah 50 orang, untuk menjaga jarak yang cukup … Jika kita tidak memperketat pembatasan, kasus akan terus meningkat dan itu akan menjadi sangat buruk.”

Luhut telah ditugaskan untuk memimpin upaya untuk mengekang penyebaran Covid-19 di provinsi-provinsi dengan beban kasus tertinggi.

Negara terpadat keempat di dunia itu menambahkan 6.937 kasus virus corona baru antara 2 Desember dan 8 Desember, dan 7.780 seminggu setelah itu.

Sebagai perbandingan, beban kasus mingguan antara pertengahan September dan pertengahan November berfluktuasi dari 2.700 menjadi 4.500 kasus, menurut data yang ditunjukkan selama pertemuan virtual.

Dalam seminggu terakhir, 95 orang dilaporkan meninggal karena Covid-19, dibandingkan dengan 55 pada minggu sebelumnya dan 50 antara 25 November dan 1 Desember.

Sementara itu, 83 dari 98 rumah sakit rujukan di Jakarta yang merawat pasien Covid-19 melaporkan bahwa, pada hari Senin, keterisian di bangsal isolasi mereka telah melebihi dua pertiga dari total kapasitas sementara 62 di antaranya lebih dari 80 persen penuh.

Sembilan belas rumah sakit rujukan melaporkan hunian penuh.

Ini menurut data pemerintah terbaru yang diperoleh The Straits Times pada hari Rabu.

“Jumlah kematian baru meningkat (di provinsi dengan banyak kasus Covid-19) setelah tren penurunan yang diamati sebelumnya,” jelas Luhut, menghubungkan ayunan dengan akhir pekan lima hari baru-baru ini.

Selain Jakarta, provinsi dengan beban kasus tinggi dan peningkatan kematian termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Indonesia memiliki akhir pekan lima hari antara 28 Oktober dan 1 November. Banyak warga Jakarta dan penduduk kota-kota besar lainnya pergi berlibur atau mengunjungi anggota keluarga. Ini terlepas dari permintaan pihak berwenang agar orang-orang tinggal di rumah.

Sebuah acara massal juga berlangsung di Jakarta pada 14 November, dengan ribuan pendukung Rizieq Shihab yang sebagian besar tanpa topeng, pemimpin kelompok main hakim sendiri Front Pembela Islam (FPI), berkumpul di Tanah Abang untuk seolah-olah menghadiri pernikahan putrinya dan pada saat yang sama memperingati ulang tahun Nabi Muhammad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *