Setelah mayat kembali ke Ukraina, lebih dari 1.000 orang yang menyerah dikirim ke Rusia untuk diselidiki

MOSKOW (Reuters) – Lebih dari 1.000 tentara Ukraina yang menyerah di kota Mariupol telah dipindahkan ke Rusia untuk penyelidikan, kantor berita Tass mengutip sumber penegak hukum Rusia mengatakan pada Selasa (7 Juni).

Jika dikonfirmasi, berita itu dapat merusak pembicaraan damai yang sudah bermasalah antara kedua belah pihak.

Kyiv sedang mencari penyerahan semua sekitar 2.000 pembela dari pabrik Azovstal dalam pertukaran tahanan, tetapi anggota parlemen Rusia menuntut agar beberapa tentara diadili.

“Lebih dari 1.000 orang dari Azovstal dibawa ke Rusia. Organ penegak hukum bekerja sama dengan mereka,” kata Tass mengutip sumber itu. Itu tidak memberikan rincian tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

Sumber itu juga mengatakan kepada Tass bahwa nantinya, lebih banyak tahanan Ukraina akan dikirim ke Rusia.

Rusia sebelumnya telah menyerahkan kepada Kyiv mayat 210 pejuang Ukraina, yang sebagian besar tewas mempertahankan Mariupol dari pasukan Rusia di sebuah pabrik baja besar, kata militer Ukraina pada hari Selasa.

Warga Ukraina bersembunyi di pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu ketika Rusia mencoba merebut kota itu. Tentara Ukraina akhirnya menyerah bulan lalu dan ditahan oleh Rusia.

“Proses pengembalian jenazah para pembela Mariupol yang gugur sedang berlangsung. Sampai saat ini, 210 tentara kami telah dikembalikan – kebanyakan dari mereka adalah pembela heroik Azovstal,” kata direktorat intelijen pertahanan Ukraina di Twitter.

Hanya ada sedikit informasi tentang nasib sekitar 2.000 pembela Azovstal. Kyiv sedang mencari penyerahan semua dalam pertukaran tahanan, tetapi beberapa anggota parlemen Rusia ingin beberapa tentara diadili.

“Pekerjaan terus berlanjut untuk membawa pulang semua pembela Ukraina yang ditangkap,” kata direktorat.

Keluarga unit garda nasional Azov Ukraina sebelumnya melaporkan kembalinya beberapa mayat.

Pekan lalu pertukaran 160 mayat antara Rusia dan Ukraina diumumkan oleh Kementerian Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Ukraina.

“Penting untuk dicatat bahwa sepertiga dari mayat (yang diserahkan) adalah pejuang Azov, afiliasi dari pejuang lain ke unit yang berbeda sedang diklarifikasi,” kata keluarga dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Rusia menyebut Resimen Azov, yang memimpin pertahanan pabrik baja di Mariupol, sebagai milisi “Nazi” dengan asal-usul sayap kanan radikal.

Ukraina membantahnya, mengatakan unit itu telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjatanya dan berada di luar politik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *